Kamis, 12 Mei 2016

PENGARUH HUBUNGAN BILATERAL TERHADAP PERKEMBANGAN EKONOMI MALAYSIA PASCA KEMERDEKAAN TAHUN 1957

PENGARUH HUBUNGAN BILATERAL  TERHADAP PERKEMBANGAN EKONOMI MALAYSIA PASCA KEMERDEKAAN TAHUN 1957
Binti Khoiru Nikmah, Dewi Faizah, Rizqi Dian Saputra
Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang
Abstract
Malaysia became a liberated Nation in the 1957, makes them a new free Nation in Southeast Asia region. Soon after its proclamation, the newborn country Malaysia puts a deep interest in the economic development. Malaysia, which is already a rich-in-natural capital constantly increase their economic level to run against other Southeast Asian country and one of their effort was to lent itself to many foreign capitalists to invest or commit a bilateral agreement. Some of them was Japan and Vietnam. The relation between Japan and Malaysia budging in manufacture industries while the relation with Vietnam are most likely in tourism sector.

Key words: Malaysia, Economic Development, Bilateral.

Malaysia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang bisa dikatakan masih cukup baru. Malaysia merdeka dari penjajahan Inggris beberapa tahun setelah kemerdekaan Indonesia yaitu pada tahun 1957. Penduduk Malaysia masih serumpun dengan Indonesia dan Filiphina yaitu Melayu. Dalam Ricklefs          (2012 :212)  dijelaskan bahwa Malaysia dibagi menjadi dua bagian yang dipisahkan oleh Laut Cina Selatan kurang lebih 640 km. Malaysia Barat  meliputi bagian selatan Semenanjung Malaya sedangkan bagaian Timur Malaysia lebih besar yaitu terdiri dari dua negara bagian Sabah dan Sarawak di seperempat bagian utara pulau besar Kalimantan.
Setelah kemerdekaan tahun 1957 pastinya telah terjadi banyak perubahan dalam berbagai bidang kehidupan negara Malaysia. Salah satu perubahan itu dapat dilihat dari segi ekonomi, dikarenakan perubahan ekonomi yang baik terkadang juga mempengaruhi bidang-bidang lainnya. Dalam Perpustakaan Nasional ( 1989 :208) dijelaskan bahwa sekitar 40% dari penduduk Malaysia bermata pencaharian sebagai petani. Tanaman terpenting dalam lahan pertanian adalah padi, kelapa, dan sayuran. Selain itu negara  Malaysia juga merupakan penghasil timah terbesar di dunia. Tidak hanya sebagai penghasil timah ternyata Malaysia juga memiliki karet serta minyak bumi. Sekitar tahun 1970 produksi minyak bumi di Malaysia meningkat secara drastis. Produksi minyak tersebut menghasilkan seperempat devisa Malaysia menejelang tahun 1980an.
Penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa Malaysia pasca kemerdekaannya sudah mampu membangun perekonomian dengan baik. Malaysia juga sudah melakukan hubungan dengan negara lain. Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya devisa negara dari minyak bumi. Dalam Perpustakaan Nasional (1989: 213) dijelaskan bahwasanya Malaysia mampu menjadi salah satu bangsa yang paling memeberi harapan baik di Asia Tenggara. Standar hidup negara Malaysia adalah menempati urutan keempat tertinggi di Asia.  Malaysia juga merupakan negara penganjur utama bagi kerja sama regional dan anggota pendiri ASEAN, yang berupaya memajukan kerja sama anatara negara-negara dalam wilayan tersebut. Berdasarkan uraian tersebut maka artikel ini akan membahas mengenai Pengaruh Hubungan Bilateral  Terhadap Perkembangan Ekonomi Malaysia Pasca Kemerdekaan Tahun 1957 guna mengetahui seberapa besar pengeruh negara lain terhadap perkembangan ekonomi Malaysia setelah kemerdekannya.
Sejarah dan Keadaan Ekonomi Awal Negara Malaysia
Pada  abad 18 Inggis mulai menguasai lepas pantai pulau Penang. Dalam Perpustakaan Nasional (1989: 213) dijelaskan bahwa pengaruh Inggris di wilayah Penang penyebaran sangat cepat dan luas sekitar abad 19 sehingga dengan waktu yang tidak lama semua negara Melayu jatuh ke bawah pengawasan Inggris. Pada awal tahun 1900 Inggris membuat kubu pertahanan yang kuat di Sarawak dan Kalimantan Utara (Sabah). Pada masa pemerintahannya Inggris mendirikan pabrik karet, memperluas pertambangan serta melakukan pembangunan jalan kereta api.
Tahun 1941-1942 Jepang menyerbu Asia Tenggara beserta wilayah kekuasaan Inggris. Akan tetapi pada tahun 1945 Inggris dapat merebut kembali wilayah kekuasannya dari Jepang. Setelah tiga tahun Inggris berhasil menyusun kesembilan negara Melayu menjadi Persekutuan Tanah Melayu dan mendapat kemrdekaan tahun 1957. Malaka dan Penang termasuk dari negara Persekutian Tanah Melayu. Kemudian pada tahun 1961 Perdana Menteri Malaysia menyerankan agar Singapura, Sabah, Sarawak, dan Brunei dimasukkan ke dalam Persekutuan Tanah Melayu. Setelah melakukan perundingan selama 2 tahun akhirnya terbentuk Federasi Malaysia tepatnya tanggal 16 September 1963.  Brunei serta negara protektorat Inggris di Kalimantan Utara tidak bergabung dalam Federasi tersebut dan tahun 1965 Singapura keluar dari Federasi.
Menurut Seiichi dalam Yuniarti (2008: 1) pada dekade pertama setelah memperoleh kemerdekaannya tahun 1957, ekonomi Malaysia menghadapi banyak masalah dengan kenyataan negara agraris dan secara etnis dan status sosial terfragmentasi. Sampai akhir tahun 1967, perekonomian didasarkan hampir seluruhnya pada produksi komoditi primer, terutama karet dan timah, dan tergantung sepenuhnya pada pasar Inggris. Akan tetapi dalam tiga dekade berikutnya, Malaysia berhasil bertransformasi menjadi ekonomi industri berorientasi ekspor yang berkembang cepat, dengan kebijakan ekonomi dan manajemen industri yang tepat sebagai jalan setapak menuju pembangunan yang cepat. Pasca Kemerdekaannya Malaysia sangat mengutamakan perkembangan ekonominya. Dalam Angkita (2012) dijelaskan bahwa Malaysia berusaha membuka lapangan industri dan perdagangan agar menarik investor asing menanamkan modal dan menjalin kerjasama dengan negara tersebut.
Hal tersebut terbukti seperti yang dijelaskan dalam  Yuniarti (2008: 2) bahwa sekitar tahun 1980 telah terjadi  ledakan investasi di akhir tahun  yang mengubah perekonomian dan memicu pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP), dan sekitar tahun 2000-an akhir, Malaysia menjadi salah satu produsen dan ekportir besar peralatan elektronik, minyak dan gas alam cair, kayu dan produk kayu, minyak kelapa, karet, tekstil dan produk-produk kimia. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa perkembangan ekonomi Malaysia tidak lepas dari peranan negara lain.
Hubungan Bilateral Malaysia dengan Vietnam
Salah satu syarat terbentuknya suatu negara adalah dengan adanya pengakuan dari negara lain, sebagaimana Indonesia yang berbentuk pemerintahan republik ini sebelum di ikrarkan menjadi negara dahulu juga perlu mendapat pengakuan dari negara lain. Malaysia yang merupakan salah satu negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia pasti mempunyai sejarah dalam negaranya yang mungkin tidaklah berbeda jauh dengan sejarah negara kebanyakan. Malaysia merdeka pada 31 Agustus 1957 dengan bentuk pemerintahannya yang monarki konstitusional bebereapa tahun kemudian ia mulai banyak melakukan tindakan-tindakan demi kepentingan negaranya, yang salah satunya adalah dengan melakukan hubungan bilateral dengan negara-negara termasuk Indonesia, Vietnam serta negara negara lainnya. Penjelasan lebih lanjutnya adalah mengenai hubungan bilateral yang dilakukan antara Malaysia dengan Vietnam.
        Malaysia yang faktanya sering terjadi konflik dengan Indonesia baik dalam bidang budaya, kelautan dan sebagainya ternyata mampu menjalin hubungan bilateral yang baik dengan negara lain di Asia Tenggara yakni Vietnam. Malaysia dan Vietnam ternyata telah lama menjalin hubungan diplomatik bilateral teritung sejak 30 Maret 1973 Hubungan kedua negara ini bisa berjalan harmonis dan komprehensif sebab para pemimpin senior dari kedua pihak negara saling melakukan kunjungan-kunjungan kepada negara tersebut. Kunjungan pada ahir tahun 2013 dilakukan oleh Raja Malaysia Abdul Halim Mu’adzam Shah di Vietnam. Tahun 2013 adalah tahun yang sungguh-sungguh signifikan bagi kedua negara Vietnam-Malaysia untuk memperingati ultah ke-40 penggalangan hubungan diplomatik (Cuong Trung: 2013).Kedua negara tersebut sudah 43 tahun memupuk kerjasama yang boleh dikatakan menemui loncatan yang berarti, sebab kerjasama yang dilakukan hampir dalam semua bidang seperti diplomasi, militer, perdagangan, investasi, ketenaga-kerjaan dan lain lain.        
        Malaysia-Vietnam juga menjalin hubungan dalam bidang keamanan-pertahanan ditandai dengan penandatanganan pemufakatan kerjasama kerjasama pertahanan yang selama ini telah berjalan secara kondusif. Tidak hanya sekedar hitam di atas putih, praktik yang dilakukannya adalah dengan adanya pertukaran delegasi-delegasi militer tingkat tinggi serta siswa militer.
Tidak berhenti pada bidang keamanan-pertahanan kedua negara ini juga melakukan kerjasama dalam bidang kepariwisataan. Mengingat kedua negara ini sama-sama berpotensial dalam hal pariwisata sehingga sering di adakan promosi dan sosialisasi antar negara yang keduanya sama-sama diterima dengan baik. Hal tersebut semakin memupuk rasa pengertian dan kepercayaan antar kedua negara Malaysia dan Vietnam. Wisatawan dari Vietnam ke Malaysia pada tahun 2012 saja sudah mencapai dua ratus ribu orang yang pastinya ini akan terus bertambah setiap tahunnya.
Dalam rangka keberlangsungan kehidupan suatu negara yang di dalamnya terdapat ribuan juta jiwa manusia pasti tak akan pernah lepas dari kebutuhan ekonomi. Tidak cukup negaranya aman dan kepariwisataan yang ramah akan pengunjung mampu mensejahterakan rakyatnya, namun yang pokok adalah kebutuhan akan perekonomiannya. Malaysia dan Vietnam juga melakukan hubungan bilateral dalam bidang perdagangan, di mana kedua negara tersebut saling memberikan untung.
Mitra dagang merupakan salah satu jalan bagi kedua negara ini untuk melangsungkan hubungan bilateral dalam bidang perdagangannya sehingga mampu menghasilkan kepuasan dari masing-masing negara. Dalam praktiknya Vietnam menjadi mitra dagang nomor lima bagi Malaysia sedangkan Malaysia menjadi mitra dagang nomor tiga bagi Vietnam. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa Malaysia masih perlu atas hubungan bilateral ini, sebab kebanyakan barang yang dikonsumsi adalah berasal dari Vietnam. Kaitannya dengan mitra dagang, adapun barang yang di ekspor dari Vietnam ke Malaysia antara lain adalah berupa minyak kasar, komputer, produk elektronik, onderdil dan lainnya. Dari  awal tahun ini sampai dengan Juli 2013, nilai ekspor  barang dagangan Vietnam ke Malaysia mencapai kira-kira USD 2,87 miliar, meningkat 21,6%  terbanding  dengan masa yang sama tahun lalu (Cuong Trung. 2013). Sedangkan barang ekspor Malaysia untuk Vietnam hampir sama meliputi minyak, produk elektronik, onderdil serta lainnya.
Sama halnya dengan Indonesia, dalam bidang pertanian masih banyak sebagian dari mereka yang bertani di sawah maupun berkegiatan di kebun, sehingga untuk kebutuhan pangan sendiri mereka masih mengutamakan hasil dari dalam sendiri. Namun tidak berarti Malaysia tidak menerima bahan pangan dari negara luar, hanya saja Mereka masih merasa cukup dengan apa yang dihasilkannya.

Hubungan Bilateral antara Malaysia dengan Jepang Pasca tahun 1957
Jepang adalah negara maju di Asia. Perekonomiannya di dukung dalam bidang industri. Sudah banyak sekali negara yang menjalin hubungan bilateral dengan Jepang salah satunya adalah Malaysia. Perindustrian Jepang antara lain adalah industri elektronik, kendaraan bermotor, kapal, kimia, farmasi, tekstil, dan makanan. Hubungan Jepang dengan Malaysia di bidang ekonomi juga mengutamakan industri. Dalam Iqbal (2014: 169) dijelaskan bahwa investasi Jepang di Malaysia telah meningkat secara drastis sejak  adanya liberalisasi peraturan investasi asing Jepang pada tahun 1969. Sebelum tahun 1960 terdapat 15 buah perusahaan Jepang di Malaysia. Menjelang tahun 1980-an, jumlah itu telah meningkat menjadi hampir 300 buah perusahaan dan jumlah investasi Jepang di Malaysia berjumlah hampir 1 miliar ringgit. Jepang juga telah berhasil menggantikan posisi Amerika Serikat yang merupakan investor terbesar di Malaysia. Hal tersebut menunjukkan peranan Jepang yang sangat besar dalam memajukan ekonomi Malaysia.
Menurut Iqbal (2014: 170) mengatakan bahwa faktor utama alasan investasi Jepang di negara-negara berkembang adalah keuntungan perbandingan. Sektor industri Jepang setelah Perang Dunia Kedua adalah berintensifkan buruh. Apabila pembangunan Jepang semakin pesat, biaya tenaga kerja dan bahan-bahan juga meningkat, dan ini menyebabkan perusahaan-perusahaan Jepang mulai memindahkan operasi mereka ke negara-negara berkembang yang memiliki pasokan tenaga kerja yang lebih banyak dan murah. Selain itu dapat diketahui bahwa pada dasarnya Jepang sangat minim sumber daya alamnya. Invetasi pertama Jepang di Federasi Malaya adalah pada tahun 1957 dalam usaha pabrik tekstil yang melibatkan perusahaan Malayan Weaving Mills (MWM). Pada tahun 1958, pabrik pengalengan ikan Tuna dan sosis juga dibuka oleh Kaigai Gyogyo Corporation di Penang.
 Menjelang tahun 1961, Jepang  melakukan investasi dalam pembuatan pasta gigi, potongan asbes, barang laut, asam gultamik dan potongan besi. Investasi Jepang yang berorientasi ekspor mulai masuk ke Malaysia pada pertengahan tahun 1960, yang berfokus terhadap pembangunan dan perbaikan kapal, pembuatan jam, mesin listrik, dan bagian atau komponen listrik. Penggerak proyek investasi ini adalah para konglongmerat Jepang. Sistemnya seperti penanaman saham. Setiap perusahaan memiliki perbedaan besar saham sehingga memberikan keuntungan yang berbeda pula yang tentunya itu tidak sedikit.
Investasi Jepang mulai meningkat pada akhir tahun 1960-an. Dalam Iqbal (2014: 174-175) kira-kira delapan investasi Jepang masuk dalam perusahaan pada tahun 1962, termasuk Malayawata Steelmill, tetapi dari akhir tahun 1960-an, perusahaan patungan Jepang meningkat pesat. Pada tahun 1965, terdapat 22 perusahaan patungan dimana antaranya 13 sektor industri dan selebihnya di sektor pertambangan, pada tahun 1969 terdapat 46 perusahaan patungan dan meningkat menjadi 189 patungan menjelang 31 Maret 1970. Kebanyakan perusahaan Jepang adalah dalam sektor manufaktur. Perusahaan-perusahaan Jepang ini terlibat dalam sektor minyak bumi dan kimia, baja, logam, produk kayu, makanan, tekstil, listrik dan elektronik, dan industri mesin transportasi. Fokus investasi Jepang terarah kepada pengolahan sumber daya alam untuk memasok input untuk industri Jepang.
 Menurut Lubis (2003) Tahun 1976-1980 telah terjadi peningkatan dalam hal hubungan perdagangan dengan Jepang. Akan tetapi pada tahun 1981-1983 Malaysia mengalami penurunan perdagangan dengan Jepang. Hal tersebut disebabkan dua alasan yaitu, yang pertama disebabkan oleh menurunnya harga komoditi secara drastis sehingga menyebabkan penurunan ekspor Malaysia ke Jepang dan Malaysia meningkatkan kebutuhan impor dari Jepang, terutama produk-produk kimia dan industri berat. Kemudian tahun 1997 terjadi krisis di Asia yang menyebabkan banyak para investor Jepang yang menarik investasinya dari negara-negara Asia termasuk Malaysia. Akan tetapi Malaysia dapat segera menangani permasalahan tersebut dan bangkit, sehingga menyebabkan terjalinnya hubungan dengan Jepang lagi. Jepang memulai investasi di Malaysia kembali. Pada tahun 2000 hingga 2003 nampak investasi Jepang berangsur-angsur meningkat.
 Kerjasama antara Jepang dengan Malaysia ternyata juga masih berlanjut hingga kini. Dalam Abdullah (2016) dinyatakan bahwa ekonomi Islam adalah kunci kerjasama antara Jepang dengan Malaysia. “Kombinasi antara perekonomian Jepang dan Islam nampaknya sangat aneh untuk beberapa orang tapi bagi bangsa Jepang itu sangat alami. Untuk terlibat dalam ekonomi Islam merupakan suatu hal yang baru,” kata Hirosyi Naka saat peluncuran produk syariah baru oleh Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (M) Bhd (BTMU) di Kuala  Lumpur.
Kesimpulan
Malaysia merdeka pada tahun 1957, akan tetapi sudah mampu membangun perekonomiannya. Penduduk Malaysia masih serumpun dengan Indonesia yaitu Melayu. Indonesia dengan Malaysia adalah negara tetangga, meskipun Indonesia lebih dahulu merdeka tapi ternyata dalam hal ekonomi Malaysi tidak kalah cepat berkembang.
Adapun cara Malaysia mempercepat perkembangan ekonominya adalah dengan malakukan hubungan bilateral dengan negara-negara lain sperti Vietnam dan Jepang. Penanaman modal asig adalah cara yang cukup tepat untuk membentu perkembangan ekonomi Malaysia. Sektor industri bagi Jepang dan kepariwisataan bagi Vitenam adalah pilhan tepat. Bahkan hingga saat ini kerjasama antara ketiga negara tersebut masih berlanjut mengingat adanya keuntungan yang menjanjikan.
Daftar Rujukan
ASEAN.  Selayang Pandang Edisi ke-19, tahun 2010. (Online), (http://www.kemlu.go.id/Documents/ASP%202010.pdf ), diakses 06 Maret 2016.
Cuong. Trung. 2013. Kerjasama Vietnam-Malaysia berkembang secara komprehensif di semua bidang. (Online), (http://vovworld.vn/id-ID/Rumah-ASEAN/Kerjasama-VietnamMalaysia-berkembang-secara-komprehensif-di-semua-bidang/183365.vov), diakses 06 Maret 2016
Iqbal, Uqbah, dkk. 2014. Landskap ekonomi Malaysia sebelum Dasar Ekonomi Baru: Peranan pelaburan Jepun. (Online), (http://www.ukm.my/geografia/images/upload/15a.geografia-apr2014-uqbah%20etal-edam.pdf), diakses 6 Maret 2016.
Lubis, Arlina N. 2003. Dampak Foreign Direct Investment Jepang di Malaysia. (Online), (http://library.usu.ac.id/download/fe/manajemenarlina%20lbs.pdf), diakses 21 Maret 2016.
M. G. Ricklefts. 2013. Sejarah Asia Tenggara dari Masa Prasejarah sampai Kontemporer. Depok: Komunitas Bambu.
M. Angkita, Richa. 2012. Pembangunan Ekonomi Politik Malaysia. (Online),(Pembangunan%20ekonomi%20politik%20malaysia. Html), diakses 6 Maret 2016.
Perpustakaan Nasional. 1989. Negara dan Bangsa. Jakarta: PT. Widyadara.
Yuniarti. 2008. Peran Negara dalam Pembangunan Industri di Malaysia. (Online), (http://portal.fisip-unmul.ac.id/site/wp-), diakses 6 Maret 2016.





Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu pertama di Pulau Jawa. Kerajaan Tarumanegara berdiri pada abad 5 Masehi atau sekitar tahun 400-500 Masehi. Letak Kerajaan Tarumanegara berada di sekitar Bogor, Jawa Barat.

Sumber dan bukti sejarah Kerajaan Tarumanegara

Keberadaan tentang Kerajaan Tarumanegara dapat diketahui dari sumber-sumber prasasti dan berita China.
1. Prasasti Kerajaan Tarumanegara

Ditemukan tujuh buah prasasti yang memberitakan tentang keberadaan Kerajaan Tarumanegara. Prasasti tersebut tertulis dalam bahasa Sanskerta dan berhuruf Pallawa serta berbentuk syair. Tujuh prasasti mengenai Kerajaan Tarumanegara adalah sebagai berikut:

Prasasti Ciaruteun ditemukan di dekat Muara Cisadane, Bogor. Prasasti ini berisi tentang telapak kaki Raja Purnawarman yang digambarkan sebagai telapak kaki Dewa Wisnu.
Prasasti Tugu ditemukan di daerah Tugu, Cilincing, Jakarta. Prasasti ini menyebutkan bahwa Raja Purnawarman memerintahkan penggalian saluran air sepanjang 6.112 tombak, sekitar 11 km, yang disebut Sungai Gomati. Penggalian saluran ini selesai dalam waktu 21 hari. Setelah selesai penggalian diadakan upacara selamatan dimana Raja Purnawarman memberikan sedekah 1.000 ekor sapi kepada brahmana untuk kemakmuran rakyat.
Prasasti Kebon Kopi ditemukan di daerah Cibungbulan, Bogor. Prasasti ini berisi tentang gambar dua telapak kaki gajah Airawata, yang dikatakan sebagai gajah kendaraan Dewa Wisnu.
Prasasti Jambu ditemukan di Bukit Koleangkok. Prasasti ini berisi sanjungan kebesaran dan keberanian Raja Purnawarman dalam memimpin Kerajaan Tarumanegara.
Prasasti Lebak ditemukan di Lebak, Banten Selatan. Dalam prasasti ini terdapat pujian terhadap kebesaran dan keagungan Raja Purnawarman.
Prasasti Pasir Awi dan Muara Cianten, kedua prasasti ini ditemukan di sekitar kota Bogor namun belum bisa dibaca.

Sejarah Kerajaan Tarumanegara Beserta Letak, Raja, Prasasti dan Bukti Sejarah

Sejarah Kerajaan Tarumanegara Beserta Letak, Raja, Prasasti dan Bukti Sejarah

2. Berita Cina Mengenai Kerajaan Tarumanegara

Selain berasal dari tujuh buah prasasti, keberadaan Kerajaan Tarumanegara dapat diketahui dari berita Cina berikut ini.
Berita pada masa Dinasti Tang mengatakan bahwa di sebelah Tenggar Cina terdapat sebuah kerajaan bernama To-lo-mo. Kerajaan tersebut pernah mengirimkan utusan ke Cina sebanyak tiga kali, yaitu tahun 528, 538, dan 666 Masehi. Yang dimaksud To-lo-mo adalah Kerajaan Tarumanegara. Hal ini membuktikan bahwa telah terjadi hubungan diplomatik antara Kerajaan Tarumanegara dan Cina.
Berita dari pendeta Cina bernama Fa-Hien. Fa-Hien merupakan seorang pendeta Cina yang pernah singgah di Kerajaan Tarumanegara selama lima bulan pada tahun 414 Masehi. Ia mengatakan bahwa di pantai utara Pulau Jawa terdapat masyarakat yang menganut agama Hindu, Budha, dan agama rakyat (kepercayaan masyarakat yang memuja roh nenek moyang).

Sejarah Kerajaan Tarumanegara Beserta Letak, Raja, Prasasti dan Bukti Sejarah

Sejarah Kerajaan Tarumanegara Beserta Letak, Raja, Prasasti dan Bukti Sejarah
Kehidupan Sosial Ekonomi Kerajaan Tarumanegara

Berdasarkan sumber-sumber di atas diperkirakan bahwa mata pencaharian masyarakat Tarumanegara antara lain dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan, perdagangan, perburuan binatang, dan pertambangan.

Dalam bidang pertanian dibuktikan dengan pembuatan saluran air Gomati untuk irigasi. Sedangkan peternakan yang dipelihara diantaranya sapi. Hal ini dibuktikan dengan adanya upacara dimana raja menghadiahkan 1.000 ekor sapi kepada Brahmana.

Kegiatan perikanan berupa produksi kulit penyu. Kegiatan perburuna binatang bukan hanya binatang yang diambil dagingnya, namun juga binatang yang dapat diambil cula dan gadingnya untuk diekspor seperti badak dan gajah.

Di dalam bidang pertambangan diketahui dari berita China yang mengatakan bahwa negaranya mendapatkan emas, perak, dan benda perunggu dari Tarumanegara. Wilayah Nusantara sejak dahulu kala memang dikenal sebagai salah satu penghasil emas dunia.

Semoga artikel ini bisa menjadi referensi bagi setiap penulis lepas yang mhttp://agussiswoyo.net/sejarah-budaya/sejarah-kerajaan-tarumanegara-beserta-letak-raja-prasasti-dan-bukti-sejarah/empelajari sejarah Kerajaan Tarumanegara.

Sejarah Kerajaan Tarumanagara
Kerajaan Terumanagara merupakan kerajaan Hindu tertua ke dua setelah Kerajaan Kutai. Kerajaan Tarumanagara atau Kerajaan Tarum merupakan kerajaan yang berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 Masehi.

Kata Tarumanagara berasal dari kata Tarum dan Nagara. Tarum yang merupakan nama sungai yang membelah Jawa Barat yang sekarang bernama sungai Citarum dan kata Nagara yang diartikan sebagai negara atau kerajaan.

Beridirnya Kerajaan Tarumanagara

Berdirinya Kerajaan Tarumanagara masih dipertanyakan oleh para ahli sejarah. Satu-satunya sumber sejarah yang secara lengkap membahas mengenai Kerajaan Tarumanagara adalah Naskah Wangsakerta. Naskah Wangsakerta tersebut masih menjadi perdebatan diantara para sejarawan tentang keaslian isinya.

Menurut Naskah Wangsakerta, pada abad ke-4 Masehi, pulau dan beberapa wilayah Nusantara lainnya didatangi oleh sejumlah pengungsi dari India yang mencari perlindungan akibat terjadinya peperangan besar di sana. Para pengungsi itu umumnya berasal dari daerah Kerajaan Palawa dan Calankayana di India, pihak yang kalah dalam peperangan melawan Kerajaan Samudragupta (India).

Salah satu dari rombongan pengungsi Calankayana dipimpin oleh seorang Maharesi yang bernama Jayasingawarman. Setelah mendapatkan persetujuan dari raja yang berkuasa di barat Jawa (Dewawarman VIII, raja Salakanagara), maka Jayasingawarman membuka tempat pemukiman baru di dekat sungai Citarum. Pemukimannya oleh Jayasingawarman diberi nama Tarumadesya (desa Taruma).

Sepuluh tahun kemudian desa ini banyak didatangi oleh penduduk dari desa lain, sehingga Tarumadesya menjadi besar. Akhirnya dari wilayah setingkat desa berkembang menjadi setingkat kota (Nagara). Semakin hari, kota ini semakin menunjukan perkembangan yang pesat, karena itulah Jayasingawarman kemudian membentuk sebuah Kerajaan yang bernama Tarumanagara.

Kejayaan Kerajaan Tarumanagara

Kerajaan Tarumanagara mencapai puncak kejayaannya ketika dipimpin oleh Purnawarman. Dimasa kepemerintahan Purnawarman, luas Kerajaan Tarumanagara diperluas dengan menaklukan kerajaan-kerajaan yang berada disekitarnya. Tercatat Luas Kerajaan Tarumanagara hampir sama dengan luas daerah Jawa Barat sekarang. Selain itu Raja Purnawarman juga menyusun pustaka yang berupa undang-undang kerjaana, peraturan angkatan perang, siasat perang serta silsilah dinasti Warman. Raja Purnawarman juga dikenal sebagai raja yang kuat dan bijak kepada rakyatnya.

Keruntuhan Kerajaan Tarumanagara
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1LRXpjtW2EFXBG9YvvDKWGTlWcJyS0DJEBkO1t9HuDK9SkbgfoBwyeDR8i6doxmsGW3ujTBXk03PD_MWRRCP_oj1fvFN9xpxeKVjGL1ZyT79b0maUROc0bV1QkHIj8m4wW1RHk1wurSw/s1600/Sejarah+Kerajaan+Tarumanagara.jpg

Raja ke-12 Tarumanagara, Linggawarman, memiliki dua orang putri. Putri pertamanya bernama Dewi Manasih yang kemudian menikah dengan Tarusbawa dan Sobakencana yang kemudian menjadi isteri Dapunta Hyang Sri Jayanasa, pendiri Kerajaan Sriwijaya. Tangku kepemimpian Kerajaan Tarumanegara pun jatuh pada suami Manasih yaitu Tarusbawa. Pada masa kepemerintahan Tarusbawa, pusat kerajaan Tarumanagara ke kerajaanya sendiri yaitu Kerajaan Sunda (Kerajaan bawahan Tarumanagara) dan kemudian mengganti Kerajaan Tarumanagara menjadi Kerajaan Sunda.

Sejarah Kerajaan Tarumanagara | www.zonasiswa.com
Prasasti Ciareteun


Sumber Sejarah Kerajaan Tarumanagara

Kerajaan Tarumanagara banyak meninggalkan bukti sejarah, diantaranya ditemukannya 7 buah prasati yaitu:

Prasasti Ciareteun yang ditemukan di Ciampea, Bogor. Pada prasasti tersebut terdapat ukiran laba-laba dan tapak kaki serta puisi beraksara Palawa dan berbahasa Sanskerta. Puisi tersebut berbuyi "Kedua (jejak) telapak kaki yang seperti (telapak kaki) Wisnu ini kepunyaan raja dunia yang gagah berani yang termashur Purnawarman penguasa Tarumanagara."
Prasasti Pasri Koleangkak yang ditemukan di perkebunan Jambu. Parsasti ini juga sering disebut sebagai Prasasti Jambu. Prasasti Jambu berisi "Yang termashur serta setia kepada tugasnya ialah raja yang tiada taranya bernama Sri Purnawarman yang memerintah Taruma serta baju perisainya tidak dapat ditembus oleh panah musuh-musuhnya; kepunyaannyalah kedua jejak telapak kaki ini, yang selalu berhasil menghancurkan benteng musuh, yang selalu menghadiahkan jamuan kehormatan (kepada mereka yang setia kepadanya), tetapi merupakan duri bagi musuh-musuhnya."
 Prasasti Kebonkopi yang ditemukan di kampung Muara Hilir, Cibungbulang. Isi prasasti Kebon Kopi : yakni adanya dua kaki gajah yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawati (gajah kendaran Dewa Wisnu). Sedangkan Prasasti Jambu berisi tentang kegagahan raja Purnawarman. Bunyi prasasti itu antara lain :"gagah, mengagumkan dan jujur terhadap tugasnya adalah pemimpin manusia yang tiada taranya, yang termasyhur Sri Purnawarman, yang memerintah di taruma dan yang baju zirahnya tak dapat ditembus oleh musuh ..."
    Prasasti Tugu yang ditemukan di dareah Tugu, Jakarta.
    Prasasti Pasir Awi yang ditemukan di daerah Pasir Awi, Bogor.
    Prasasti Muara Cianten yang juga ditemukan di Bogor.
    Prasasti Cidanghiang atau Lebak yang ditemukan di kampung Lebak, pinggir Sungai Cidanghiang, Pandeglang-Banten. Prasasti Didanghiang berisi “Inilah tanda keperwiraan, keagungan dan keberanian yang sesungguh-sungguhnya dari raja dunia, yang mulia Purnawarman, yang menjadi panji sekalian raja”.

Selain dari prasasti, terdapat juga suber-sumber lain yang berasal dari Cina, diantarnya:

Berita dari Fa-Hien, seorang musafir Cina (pendeta Budha) yang terdampar di Yepoti (Yawadhipa/Jawa) tepatnya Tolomo (Taruma) pada tahun 414. Dalam catatannya di sebutkan rakyat Tolomo sedikit sekali memeluk Budha yang banyak di jumpainya adalah Brahmana dan Animisme.
Berita dari Dinasti Soui yang menyatakan bahwa pada tahun 528 dan 535 datang utusan dari negeri Tolomo (Taruma) yang terletak disebelah selatan.
Berita dari Dinasti Tang Muda yang menyebutkan tahun 666 dan tahun 669 M datang utusan dari Tolomo.

Raja-raja Kerajaan Tarumanagara

Selama berdirinya Kerajaan Tarumanagara dari abad ke-4 sampai abad ke-7 Masehi, kerajaan tersebut pernah dipimpin oleh 12 orang raja, diantaranya:

    Jayasingawarman (358-382 M.)
    Dharmayawarman (382-395 M.)
    Purnawarman (395-434 M.)
    Wisnuwarman (434-455 M.)
    Indrawarman (455-515 M.)
    Candrawarman (515-535 M.)
    Suryawarman (535-561 M.)
    Kertawarman (561-628 M.)
    Sudhawarman (628-639 M.)
    Hariwangsawarman (639-640 M.)
    Nagajayawarman (640-666 M.)
    Linggawarman (666-669 M.)


Kehidupan Sosial-Ekonomi dan Kebudayaan Kerajaan Tarumanagara

Kehidupan perekonomian masyarakat Tarumanegara adalah pertanian dan peternakan. Hal ini dapat diketahui dari isi Prasasti Tugu yakni tentang pembangunan atau penggalian saluran Gomati yang panjangnya 6112 tombak (12 km) selesai dikerjakan dalam waktu 21 hari. Masyarakat Kerajaan Tarumanagara juga berprofesi sebagai pedagang mengingat letaknya yang strategis berada di dekat selat sunda.

Pembangunan/penggalian itu mempunyai arti ekonomis bagi rakyat, karena dapat digunakan sebagai sarana pengairan dan pencegahan banjir. Selain penggalian saluran Gomati dalam prasasti Tugu juga disebutkan penggalian saluran Candrabhaga. Dengan demikian rakyat akan hidup makmur, aman, dan sejahtera.

Dari segi kebudayaan sendiri, Kerajaan Tarumanagara bisa dikatakan kebudayaan mereka sudah tinggi. Terbukti dengan penggalian sungai untuk mencegah banjir dan sebagai saluran irigasi untuk kepentingan pertanian. Terlihat pula dari teknik dan cara penulisan huruf-huruf pada prasasti yang ditemukan, menjadi bukti kebudayaan masyarakat pada saat itu tergolong sudah maju.

Terima kasih sudah berkenan membaca artikel tersebut di atas tentang Sejarah Kerajaan Tarumanagara. Apa bila ada dari sobat sekalian yang menemukan kesalahan baik dari segi penulisan maupun pembahasan, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Terima kasih.

http://www.zonasiswa.com/2014/05/sejarah-kerajaan-tarumanagara.html